Tana Toraja, 12 Agustus 2024 – Konsul-Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Bapak Todd Dias, mengunjungi anak-anak Tana Toraja yang merupakan siswa-siswi sekolah Bahasa Inggris Natsir Eco School (NES) di Lembang Maroson, Kecamatan Rembon. Kunjungan ini menunjukan komitmen Konjen Australia dalam mendukung upaya memberdayakan masyarakat desa melalui pendidikan, pengembangan produk lokal, dan kesadaran lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Natsir Eco School, bagian dari inisiatif Rural Resilience Initiatives (RURISE) yang dikelola oleh Widya Erti Indonesia, menyediakan akses pembelajaran Bahasa Inggris kepada lebih dari 200 anak dari lima dusun di Lembang Maroson. Program ini, yang telah diresmikan pada tanggal 27 Juni 2024, mendapat dukungan luas dari Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Pemerintah Lembang Maroson, serta masyarakat setempat.
“Selamat kepada Natsir Eco School dan semua tim dari program RURISE (Widya Erti Indonesia). Saya terinspirasi dari proyek ini, memiliki visi luar biasa untuk anak di Tana Toraja melalui keterampilan berbahasa inggris. Harapannya mampu membekali anak untuk dapat terlibat aktif dalam daerahnya, terkhusus di bidang industri pariwisata.” ujar Todd Dias, Konsul-Jenderal Australia di Makassar.
Pak Todd Dias bersama dengan pengajar relawan (volunteacher) mengisi rangkaian proses belajar-mengajar bahasa Inggris bersama anak-anak. Story telling sebagai salah satu metode pembelajaran interaktif digunakan untuk memberi ketertarikan belajar anak-anak. Program RURISE telah mengembangkan metode pembelajaran (termasuk storytelling) dengan tingkatan kurikulum beginner, intermediate, dan advance. Kelas di NES ini mengembangkan pendekatan Volunteach, sebuah pendekatan yang menggabungkan sukarelawan, edukasi, dan pariwisata. Harapannya pendekatan ini dapat menjadi jalan peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak Lembang Maroson.
“Kami sangat bersemangat dengan kunjungan Konjen Australia dan berharap dapat terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak seperti ini untuk mengembangkan program RURISE lebih lanjut,” kata Made Wiranatha Krisna selaku Direktur Eksekutif Widya Erti Indonesia.
Hal senada juga disampaikan Natsir, selaku inisiator Natsir Eco School, “Kami bersyukur atas kesempatan kunjungan ini sehingga dapat memotivasi anak-anak belajar bahasa inggris. Dengan begitu, anak-anak di desa kelak punya bekal untuk mengembangkan dunia pariwisata yang memberikan peran pada warga lokal di Tana Toraja. Tidak hanya sebagai penonton di daerahnya sendiri.”.
Selama kunjungan ini, Pak Todd Dias juga berdiskusi dengan para relawan yang hadir dari berbagai negara seperti Spanyol, Belanda, Jepang, Australia, dan Indonesia. Para relawan ini secara sukarela datang ke Tana Toraja, khususnya ke Lembang Maroson, untuk mengajar anak-anak agar mahir berbahasa Inggris. Bersama para relawan, Pak Todd Dias juga mencoba produk cokelat lokal yang diberi nama Piong Cokla’. Produk olahan cokelat ini harapannya akan menjadi alternatif sumber pendapatan bagi warga desa dan membantu mendanai program pendidikan bahasa Inggris di desa agar lebih berkelanjutan. Selain itu, Konjen Australia memberikan beragam buku sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan literasi anak di Natsir Eco School.
Kedepannya, Konjen Australia di Makassar menyambut baik bentuk kolaborasi dalam proyek pemberdayaan masyarakat desa seperti ini. Bersama Widya Erti Indonesia, mereka bersedia mengembangkan program RURISE, sehingga manfaat dan dampaknya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat desa di Tana Toraja.