Bangkok, 8-13 November 2024 – Widya Erti Indonesia (WEI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian kelapa sawit berkelanjutan dengan berpartisipasi dalam acara tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RT RSPO) ke-20 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Acara yang bertemakan “Partners The Next20, Innovating for Impact” ini menyoroti pentingnya kolaborasi untuk membangun industri kelapa sawit yang lebih inklusif, ramah lingkungan, dan menarik bagi generasi mendatang.
Dalam sambutannya, CEO RSPO, Joseph D’Cruz, menekankan pentingnya peran petani swadaya dalam mencapai kelapa sawit berkelanjutan. “Smallholder farmers memiliki kekuatan unik untuk mendorong praktik kelapa sawit yang berkelanjutan. Penting bagi kita untuk membangun industri yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menarik bagi generasi mendatang,” ujarnya
Dalam rangkaian acara ini, dua perhimpunan petani swadaya dampingan WEI, yaitu Perhimpunan Kelompok Tani Swadaya Tunas Karya Mandiri (PKTSTKM) yang diwakili oleh Syamsul Rifai dan Asosiasi Sawit Gemilang Riau Indragiri (ASAGRI) yang diwakili oleh Muhaimin, menerima sertifikasi RSPO. Keduanya termasuk di antara 18 kelompok petani swadaya dari Indonesia yang menerima sertifikasi pada acara penyerahan sertifikasi tersebut.
Tercatat, PKTSTKM memiliki 126 petani tersertifikasi dengan luasan lahan 228,38 ha. Sedangkan 271 petani tersertifikasi dengan luasan lahan 382,035 ha tergabung dalam ASAGRI.
Syamsul Rifai, Ketua PKTSTKM, menyampaikan bahwa sertifikasi ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi petani. “Sertifikasi RSPO membantu petani untuk membentuk kelompok atau lembaga petani yang kuat. Dengan mengikuti persyaratan RSPO, kami merasakan manfaat dari penerapan praktik pertanian yang baik, yang berdampak pada peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta pendapatan para petani,” ujar Syamsul Rifai.
Selain penyerahan sertifikasi, WEI juga mengirimkan perwakilan dari Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun (PPSSKS), Juliono, yang sebelumnya telah menerima sertifikasi RSPO pada tahun 2022, untuk mengikuti pelatihan PRISMA. Pelatihan ini juga diikuti oleh perwakilan dari PKTSTKM dan ASAGRI..
PRISMA, yang merupakan singkatan dari Palm Resource Information and Sustainability Management, adalah platform RSPO yang dirancang untuk meningkatkan perdagangan dan kepatuhan terhadap peraturan keberlanjutan global. Platform ini menjadi titik kolaborasi terpadu bagi semua pemangku kepentingan RSPO, mengoptimalkan efisiensi operasional dan mendorong akuntabilitas yang lebih baik di seluruh rantai pasok minyak sawit.
Wiranatha Krisna, Direktur Eksekutif WEI yang turut hadir pada RT RSPO ke-20 ini, mengapresiasi perkembangan RSPO selama ini. “Pertumbuhan RSPO selama 20 tahun ini sangat baik dan berdampak mendalam bagi petani swadaya, khususnya dampingan kami. Harapannya, sistem voluntary yang dibangun RSPO dapat bersinergi dengan sistem mandatory yang dikembangkan di Indonesia melalui ISPO dan terus berinovasi melalui berbagai kolaborasi, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi industri kelapa sawit di Indonesia.” ungkapnya.
RT RSPO ke-20 ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperkuat jaringan antar pemangku kepentingan, tetapi juga untuk memperkuat peran petani swadaya dalam rantai pasok minyak sawit global. Partisipasi WEI dalam acara ini menegaskan komitmen organisasi untuk terus mendukung petani dalam mewujudkan keberlanjutan dan kemandirian ekonomi.