Manila, Filipina – Widya Erti Indonesia (WEI) kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan sektor kelapa melalui kehadirannya dalam acara Sustainable Coconut Roundtable 2024 di Sheraton Manila Hotel, Filipina. Dengan tema “Nurturing Sustainable Coconut Markets to Meet a Growing Demand“, acara ini diinisiasi oleh Sustainable Coconut Partnership (SCP) dan bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam menciptakan pasar kelapa yang lebih bertanggung jawab, tangguh, serta berdampak positif terhadap penghidupan petani, iklim, dan lingkungan.
Sustainable Coconut Roundtable 2024 dihadiri oleh para pemimpin industri kelapa global, termasuk perwakilan pemerintah, perusahaan, asosiasi petani, dan masyarakat sipil dari berbagai negara. Widya Erti Indonesia, yang diwakili oleh Direktur Eksekutif, Made Wiranatha Krisna, serta Program Manager, Billy Hasbi, turut hadir sebagai bagian dari komitmen WEI dalam memajukan kesejahteraan petani kelapa di Indonesia melalui program-program berkelanjutan.
Indonesia dan Filipina sebagai Pusat Komoditas Kelapa Dunia
Menurut laporan terbaru dari The International Union for Conservation of Nature (IUCN), Indonesia dan Filipina tercatat sebagai dua negara dengan produksi kelapa terbesar di dunia. Indonesia bahkan menjadi eksportir terbesar kedua ke Uni Eropa pada tahun 2021, dengan menyumbangkan 37% ekspor kelapa kering (dried coconut) dan 12% minyak kelapa mentah (crude coconut oil).
Meski begitu, tantangan yang dihadapi masih sangat besar, seperti ancaman terhadap biodiversitas dan alih fungsi lahan yang terus meningkat, serta kesejahteraan para petani kelapa. Pada tahun 2018, sekitar 9.159 hektar hutan di Indonesia terdampak oleh perluasan lahan pertanian kelapa (IUCN, 2022). Petani kelapa di Indonesia dan Filipina, yang mayoritas tergolong miskin, menghadapi berbagai masalah terkait upah yang sering kali berada di bawah standar kelayakan serta pelibatan pekerja anak. Maka dari itu, kolaborasi multipihak yang terbangun melalui Sustainable Coconut Partnership menjadi penting dalam upaya memperbaiki kondisi tersebut dan menciptakan solusi jangka panjang yang berdampak nyata bagi petani kelapa.
Peran Widya Erti Indonesia dalam Mendukung Keberlanjutan Petani Kelapa
Sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil (NGO) yang aktif di sektor pertanian kelapa, Widya Erti Indonesia (WEI) telah membuktikan komitmennya dalam meningkatkan penghidupan petani kelapa melalui program Coconut Sugar (COSU) yang telah berjalan di Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Lampung Timur. Lebih dari 2.000 petani kelapa telah merasakan dampak positif dari pendekatan sekolah lapangan, di mana mereka mendapatkan pengetahuan teoritis dan praktis tentang Good Agricultural Practices (GAP). Dengan begitu, petani dapat meningkatkan produksinya dan mampu beradaptasi menghadapi krisis iklim seperti musim kering yang panjang.
Direktur Eksekutif WEI, Made Wiranatha Krisna, menyatakan, “Salah satu goals dari Sustainable Coconut Partnership ini adalah peningkatan pendapatan dari petani kelapa (smallholder), ini sejalan dengan komitmen WEI dalam mendukung petani kelapa di Indonesia, sekaligus memfasilitasi terciptanya rantai pasok yang lebih berkelanjutan di industrikelapa. Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang solid antara berbagai pihak, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi petani dan lingkungan.”
Dengan adanya acara ini, diharapkan bahwa berbagai pemangku kepentingan, baik dari sektor pemerintah, industri, hingga para petani, dapat bersama-sama menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi sektor kelapa global. Widya Erti Indonesia akan terus berkomitmen dalam mendukung upaya ini demi tercapainya kesejahteraan petani kelapa yang lebih baik dan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Misi Sustainable Coconut Partnership (SCP) untuk Masa Depan
Dalam Sustainable Coconut Roundtable 2024, SCP menetapkan tiga misi utama yang akan diimplementasikan untuk mewujudkan industri kelapa yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan:
- Menyelaraskan framework keberlanjutan melalui The Sustainable Coconut Charter.
- Mengembangkan sistem asuransi yang inovatif untuk melindungi petani dan pelaku industri kelapa.
- Mengadakan kelompok kerja untuk mendorong praktik dan dampak terbaik dalam rantai pasokan kelapa, dengan fokus pada transparansi, ketertelusuran, pertanian rendah karbon, pendekatan berbasis wilayah, dan hak asasi manusia serta pendapatan layak bagi petani.
Penulis: Hamka Dharma (Communication Officer Widya Erti Indonesia)