Lampung Timur, 19 September 2024 – Petani Kelapa Nira Lampung Timur kembali berkumpul pada kegiatan Farmer Field Day (FFD) atau Hari Temu Tani yang diadakan oleh Widya Erti Indonesia (WEI) berkolaborasi bersama Unilever sebagai wujud nyata dari komitmen mendorong praktik pertanian kelapa nira yang berkelanjutan. Acara ini mengusung tema “Melalui Hari Temu Tani, Mendorong Praktik Pertanian Kelapa Nira yang Berkelanjutan melalui Kolaborasi Multi Pihak”, dan berlangsung di Saung RBT Pakuan Aji, Kecamatan Sukadana pada Kamis, 19 September 2024.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, perusahaan, dan komunitas petani yang bersama-sama berkolaborasi untuk melihat secara langsung dampak dari program Sekolah Lapangan Kelapa Nira (SLKN) yang telah dijalankan oleh WEI sejak Oktober 2023. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kelapa nira melalui penerapan Good Agricultural Practices (GAP) serta menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani.
Moch. Jusuf, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Timur, dalam sambutannya menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh Widya Erti Indonesia bersama para mitra dalam mendukung petani kelapa nira di wilayah Lampung Timur. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting dalam membangun pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani Lampung Timur. Program pemberdayaan petani seperti ini sudah semestinya menaruh perhatian pada aspek kesejahteraan petani secara merata. Dengan begitu, petani dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan potensi pertanian secara maksimal dan berkelanjutan.”
Berbagai hasil pertanian dan produk olahan ditampilkan lewat stand pameran oleh para petani Lampung Timur. Produk olahan seperti gula kelapa (jenis: gula kapur, gula sulfit, dan gula semut), legen, madu klanceng, kedelai malika, diperlihatkan satu persatu, diceritakan bagaimana hasil produk tersebut mulai dari awal pembibitan hingga panen. Perwakilan dari petani dan fasilitator lokal (disebut Dokter Kelapa) juga menceritakan bagaimana program yang selama ini telah dijalani memberikan dampak positif bagi peningkatan produktivitas pertanian kelapa nira.
Sejalan dengan semangat peningkatan kesejahteraan petani yang berkelanjutan, untuk membuka ruang ekonomi alternatif yang potensial bagi masyarakat lokal, WEI mendorong penguatan kelembagaan, peningkatan peran perempuan, dan pengembangan produk lokal. Dalam kegiatan ini, perwakilan petani mempresentasikan perkembangan yang telah didapat selepas terlibat dalam SLKN dan memberikan gambaran yang akan ditempuh oleh kelompok petani ke depan.
“Kami telah melihat perubahan nyata dalam praktik pertanian petani kelapa nira setelah terlibat dalam proses ini. Terdapat sekitar 460-an petani yang lulus sekolah lapangan petani kelapa nira yang kami anggap layak masuk rantai pasok pangan berkelanjutan. Dengan Good Agricultural Practices yang diterapkan secara konsisten, produksi kelapa nira tidak hanya meningkat, tetapi juga berkualitas dan lebih ramah lingkungan. Ini adalah langkah penting dalam mendukung pertanian yang adil dan berkelanjutan.” Jelas Billy Hasbi, Program Manager Widya Erti Indonesia, memberitahukan bahwa program SLKN memberikan dampak signifikan bagi para petani.
Kegiatan Hari Temu Tani ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Para peserta termasuk perwakilan pemerintah daerah, perusahaan, komunitas petani, serta agen rantai pasok kelapa nira turut serta dalam diskusi mengenai tantangan dan solusi yang dapat diambil untuk terus mendorong pertanian berkelanjutan di wilayah ini.
“Kolaborasi seperti ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa rantai pasok gula kelapa berjalan lancar dan berkelanjutan. Dengan dukungan pelatihan dan peningkatan kemampuan petani, kami optimis kualitas produk kelapa nira dari Lampung Timur akan semakin baik,” ungkap perwakilan dari PT Berkah Usaha Manis, Pak Usman selaku perusahaan supplier gula kelapa.
Selain pelatihan, WEI juga merespons masalah hama kumbang tanduk (Oryctes Rhinoceros) yang mengancam tanaman kelapa nira melalui inisiatif Pemburu Wawung, sebuah kegiatan preventif dan kuratif untuk pengendalian hama terpadu. Inisiatif ini berhasil membantu petani mengurangi >15% dampak serangan hama yang sebelumnya cukup meresahkan.
Acara ditutup secara resmi oleh Sekda Kabupaten Lampung Timur, menandai berakhirnya program Sekolah Lapangan Kelapa Nira (SLKN) yang telah berlangsung sukses selama hampir satu tahun. Para peserta berharap kegiatan ini tetap berlanjut dan dapat menjadi contoh model kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan.