Sukabumi, 30 Agustus 2024 – Widya Erti Indonesia (WEI) terus menunjukkan komitmennya untuk memberdayakan petani kelapa nira di Sukabumi melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan. WEI melakukan kunjungan lapangan selama 4 hari (27-30 Agustus 2024), di Kabupaten Sukabumi. Kunjungan dilakukan oleh Atho’ Illah, Project Coordinator dari Widya Erti Indonesia dengan tujuan penguatan kelompok tani dan membangun hubungan awal kolaborasi dengan berbagai Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Sukabumi.
Penerapan praktik pertanian terbaik dan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi antara petani, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya. Lebih dari 500 petani kelapa nira telah berkomitmen bersama WEI. Mereka mendapat pendampingan pengembangan teknis budidaya pertanian yang baik dan berkelanjutan melalui Sekolah Lapangan Kelapa Nira (SLKN). SLKN dilakukan di 6 Kecamatan dampingan WEI: Kecamatan Surade, Waluran, Ciemas, Ciracap, Kalibunder, dan Waluran. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah Program Coconut Sugar (CoSu) II, yang merupakan kelanjutan dari kolaborasi sukses antara WEI dan Unilever.
Sinergisitas Program Pemberdayaan Petani dan Pemerintah Daerah Sukabumi
Dalam rangka memperkuat kolaborasi antara WEI dan Pemerintah Daerah, pertemuan dengan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sukabumi dilakukan, yakni Dinas Pertanian, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah. Sambutan baik disampaikan oleh 3 SKPD atas apa yang telah dilakukan oleh WEI di wilayah dampingan Kabupaten Sukabumi. Langkah ini penting dilakukan untuk memastikan dukungan pemerintah terhadap program pemberdayaan yang sedang berlangsung dan yang telah selesai, serta menciptakan sinergitas dalam mendorong praktik pertanian terbaik dan berkelanjutan di tingkat lokal.
Kunjungan Lapangan dan Penguatan Kelompok Tani Kelapa Nira
Kelapa nira merupakan bahan baku salah satu komoditas utama penghasil gula kelapa di Kabupaten Sukabumi. WEI berfokus pada penguatan kelompok tani yang terlibat dalam budidaya kelapa nira, memberikan pendampingan teknis dan manajerial untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil tani. Dengan pendekatan ini, kelompok tani diharapkan mampu menjadi pilar penting dalam keberlanjutan rantai pasok ekonomi lokal yang berkelanjutan. Hal itu coba dibuktikan dengan ujicoba efisiensi dan efektivitas tungku dapur komunal yang dapat menghasilkan gula kelapa 50-60 kg/hari. Ke depan masih akan terus dilakukan perbaikan-perbaikan dalam rangka penguatan produksi kelompok tani kelapa nira
Diskusi dengan Petani Sukabumi
Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan selama kunjungan lapangan bersama para petani di Sukabumi berlangsung dinamis. Para petani berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi, terutama terkait serangan hama babi hutan yang berdampak signifikan pada produktivitas lahan kelapa. Diskusi ini memberikan wawasan penting bagi WEI dalam merumuskan solusi yang lebih tepat untuk mendukung keberlanjutan usaha tani kelapa nira. Warga senang dengan kegiatan SLKN yang sudah diadakan, hal ini memberi perubahan mindset ke lebih baik dalam praktik pertanian kelapa, peningkatan hasil produksi, serta optimalisasi hasil tanaman di kebun. Selain itu, FGD juga membahas potensi serta harapan petani untuk meningkatkan kapasitas produksi dan stabilitas harga gula kelapa di pasar.
Menggapai Masa Depan Cerah bagi Pertanian Gula Kelapa.
Tantangan seperti serangan hama babi hutan tidak menyurutkan semangat para petani di Sukabumi. Dengan dukungan WEI dan program CoSu II, para petani didorong untuk terus berinovasi dan mencari solusi yang berkelanjutan. Peningkatan kualitas pertanian melalui pelatihan GAP, penguatan kelompok tani, serta kolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci untuk mewujudkan masa depan pertanian kelapa genjah yang lebih baik. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi, tetapi juga memastikan bahwa praktik pertanian yang digunakan ramah lingkungan dan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan petani dan lingkungan sekitar.
Dengan sinergitas yang kuat antara petani, pemerintah, dan pihak swasta, masa depan pertanian gula kelapa di Sukabumi diharapkan akan semakin cerah. Widya Erti Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung terciptanya komunitas pertanian yang berdaya dan berkelanjutan di Indonesia.