Kutai Timur, 14 Agustus 2024 – Widya Erti Indonesia bersama GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) sukses menyelenggarakan pelatihan fasilitator sawit berkelanjutan di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur. Pelatihan yang berada di bawah payung program SASCI+ SUSTAIN ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 12 hingga 14 Agustus 2024, dan bertujuan untuk membekali fasilitator agar mereka dapat mendampingi petani sawit swadaya dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
Sebanyak delapan belas peserta aktif turut serta dalam pelatihan ini, yang secara keseluruhan difokuskan pada penguatan esensi dan metode fasilitasi. Pelatihan ini dirancang untuk memastikan bahwa para fasilitator memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung petani dalam menerapkan praktik sawit berkelanjutan.
“Pelatihan ini sangat saya nantikan. Meski singkat, saya mendapatkan banyak hal baru, seperti teknik fasilitasi, public speaking, dan menjaga suasana kelas tetap menarik. Metode belajar praktik langsung membuat materi lebih mudah diingat dan melibatkan peserta secara aktif. Saya juga belajar cara meringkas materi agar lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan buku panduan. Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan saya sebagai fasilitator,” ujar Bagus Kurniawan, peserta pelatihan.
Pada hari pertama, peserta diperkenalkan pada metode pendekatan daur belajar 5M – “Mengalami, Mengungkapkan, Menganalisa, Menyimpulkan, dan Menerapkan”. Mereka juga mempelajari teknik memobilisasi dan mengarahkan diskusi melalui manajemen opini yang akan menjadi kunci dalam mendampingi petani sawit di lapangan.
Selang satu hari setelahnya, fokus pelatihan beralih ke pengetahuan dasar tentang tumbuhan kelapa sawit, teknik fasilitasi pembelajaran orang dewasa (andragogi), dan menyegarkan ingatan mengenai konsep sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) serta RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Selain itu, terdapat sesi berbagi pengalaman dari fasilitator senior tentang kisah sukses mereka dalam mendampingi petani hingga berhasil mendapatkan sertifikasi.
Pada hari terakhir, peserta diberi ruang aktif untuk berdiskusi, bertanya, dan menyampaikan pendapat mereka. Mereka juga mengimplementasikan pengetahuan secara praktis dalam peran mereka di sistem monitoring dan evaluasi program secara keseluruhan.
Pelatihan ini mendapat respons positif dari para peserta. Gama Lady, salah satu peserta, mengungkapkan, “Setelah dilakukan pelatihan capacity building banyak hal baru yang saya peroleh mulai dari pemahaman dan pengalaman baru, terutama dalam hal sikap dan tata cara seorang fasilitator dalam memfasilitasi pendidikan orang dewasa. Materi yang disampaikan mudah dipahami, narasumber yang menyampaikan juga interaktif sehingga peserta dituntut untuk lebih aktif dalam berdiskusi.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Widya Erti Indonesia dan GIZ dalam mendukung petani sawit swadaya agar mereka dapat mengadopsi praktik-praktik yang lebih berkelanjutan dan bersertifikasi. Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa praktik pertanian sawit di Indonesia dapat terus berkembang dengan cara yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.